Selasa, 29 Desember 2009

Menpertahankan dan membudidayakan keindahan laut Indoneisa

Indonesia merupakan Negara kepulauan, dimana Negara kita ini terdiri dari kurang-lebih 1000 pulau, dan setiap pulau-pulau meimiliki keindahan alam laut yang sangat bagus, tapi sayang karena perkembangan tehnologi sekarang ini, keindahan laut Indonesia sudah mulai terlihat rusak, manusia menghancurkan dengan memamfaatkan tehnologi untuk mendapatkan hasil penangkapan ikan yang maximum. Untuk merehabilitasi dan merekonstruksi kawasan yang hancur bukanlah pekerjaan yang mudah, sederhana dan singkat. Pekerjaan ini membutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak, perencanaan yang matang dan tepat, serta dana yang sangat besar. Pekerjaan ini membutuhkan waktu yang panjang dan dalam pelaksanaannya memerlukan kajian multidimensi seperti sosial, ekonomi, budaya, lingkungan dan lain sebagainya yang terintegrasi dalam perencanaan maupun pelaksanaannya. Dalam melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi kelautan perlu dilakukan kajian kebijakan di bidang tersebut, baik kebijakan di tingkat pusat maupun di tingkat lokal/daerah. Melalui kajian ini akan diketahui apakah kebijakan yang ada sudah cukup mendukung untuk melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi atau diperlukan kebijakan baru.
Ada beberapa akibat kerusakan laut, diataranya:
  • Tercemarnya laut, air darat dan air tanah, terjadi perubahan garis pantai.
  • Hilangnya proteksi alam (mangrove) yang berfungsi sebagai pelindung pemukiman dari gelombang dan angin serta sebagai daerah pemijahah (spawning ground), daerah asuhan (nursery ground), daerah mencari makan (feeding ground) bermacam biota laut termasuk ikan.
  • Tercemar dan rusaknya terumbu karang yang berfungsi sebagai tempat berlindung dan pemijahan ikan.
  • Berkurangnya/hilangnya sumber daya ikan dan spesies pesisir (potensi biodiversity).
  • Rusaknya ekosistem lahan basah; dan rusaknya ekosistem buatan (budidaya, pelabuhan dan kampung nelayan yang memberikan dampak yang signifikan bagi kegiatan perekonomian).
kebijakan utama yang menjadi acuan dari program rehabilitasi dan rekonstruksi di bidang lingkungan hidup laut dan sumber daya alam, yaitu: memulihan kembali daya dukung lingkungan dan mengamankan lingkungan eksisting, memulihkan kembali kegiatan perekonomian masyarakat yang mengandalkan sumber daya alam, melibatkan masyarakat dan menggunakan pranata sosial dan budaya lokal dalam menghadapi bencana dan kegiatan pembangunan, memulihkan kembali sistem kelembagan sumber daya alam dan lingkungan hidup di tingkat pemerintah Dalam melakukan eksplorasi, eksploitasi, dan penyelidikan ilmiah atas sumber-sumber daya alam tersebut wajib mencegah terjadinya pencemaran air laut dan mencegah meluasnya pencemaran di landas kontinen Indonesia dan udara di atasnya. Disamping itu, disyaratkan dalam pelaksanaan eksploitasi dan eksplorasi kekayaan alam di landas kontinen, harus melindungi kepentingan cagar alam dan untuk merehabilitasi terumbu karang. Kegiatan pokok meliputi pendataan kembali terumbu karang, penanaman kembali terumbu karang dan penyusunan mekanisme kelembagaan. Merehabilitasi dan membangun zona penyangga (green belt), kawasan tambak dan hutan kota sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan karakter pantai. Green belt (sabuk hijau) adalah suatu hamparan pepohonan yang diharapkan tetap dipertahankan hidup dan tumbuh dalam suatu lebaran tertentu pada sempadan suatu badan perairan. Sabuk hijau bisa terdapat di tepi pantai, di tepi sungai, tepi danau/telaga/waduk dan bertujuan agar garis pantai/tepi dari berbagai badan perairan ini dapat diamankan dari pengaruh-pengaruh kekuatan alam yang merusak (seperti abrasi, erosi, angin dan sebagainya).

Komponen elektronik

Komponen Elektronika biasanya sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Mulai dari yang menempel langsung pada papan rangkaian baik berupa PCB, CCB, Protoboard maupun Veroboard dengan cara disolder atau tidak menempel langsung pada papan rangkaian (dengan alat penghubung lain, misalnya kabel).
Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang terdiri dari satu atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, dipanaskan, ditempelkan dan sebagainya akan menghasilkan suatu efek yang dapat menghasilkan suhu atau panas, menangkap atau menggetarkan materi, merubah arus, tegangan, daya listrik dan lainnya.
Salah satu komponen elektronika adalah resistor….
Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan diantara kedua salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya, berdasarkan hukum Ohm:

Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat diboroskan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, resistor harus cukup besar secara fisik agar tidak menjadi terlalu panas saat memboroskan daya.
Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna dari harganya.
Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya keramik). Resin digunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an, tetapi sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain mempunyai karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi, kemandirian terhadap tegangan (resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika dikenai tegangan lebih), dan kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi lembab, bahang dari solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi yang tak dapat dikembalikan. Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah diberikan tegangan lebih ataupun panas lebih. Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif cukup mahal. Resistansinya berkisar antara beberapa miliohm hingga 22 MOhm.
Penandaan resistor
Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi. Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau abu-abu.
Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah "badan, ujung, titik" memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada ujung lainnya.
Identifikasi empat pita
Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang pita kelima menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi ± 2%, memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.

Pencemaran Air

Air merupakan salah satu sumber kekayaan alam yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk menopang kelangsungan hidupnya. Selain itu air dibutuhkan untuk kelangsungan proses industry, kegiatan perikanan, pertanian dan peternakan. Oleh karena itu, apabila air tidak dikelola daengan baik dan keliru akan menimbulkan kerusakan maupun kehancuran bagi mahluk hidup. Secara alami sumber air merupakan kekyaan alam yang dapat diperbaharui dan mempunyai daya regenerasi mengikuti suatu daur ulang yang disebut daur hydrilogi.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan disuatu tempat penampungan air, seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrient dapat mengarah pada eutroikasi. Sampah organic seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkuranganya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan kedalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organic, minyak, nutrient dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat mengurangi oksigen didalam air. Pencemaran air terjadi apabila dalam air terdapat berbagai macam zat atau kondisi (misalnya panas) yang dapat menurunkan standart kualitas air yang telah ditentukan, sehingga tidak dapt digunakan untuk kebutuhan tertentu. Suatu sumber air dikatakan tercemar tidak hanya karena tercampur dangan bahan pencemar, akan tetapi apabila air tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan tertntu. Sebagai contoh suatu sumber air yang mengandung bakteri penyakit masih dapat digunakan untuk kebutuhan industry atau sebagai pembangkit tenaga listrik, akan tetapi digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.
Ada beberapa penyebab terjadinya pencemaran air antara lain apabila air terkontaminasi dengan bahan pencemar air seperti sampah rumah tangga, sampah lembah industry, sisa-sisa pupuk atau pestisida dari daerah pertanian, limbah rumah sakit, limbah kotoran ternak, dan gunung-gunung berapi yang meletus atau endapan hasil erosi tempat-tempat yang dilaluinya. Pencemaran air pada umumnya diakibatkan oleh keiatan manusia, besar kecilya pencemaran akan tergantung dari jumlah dan kulaitas limbah yang dibuang kesungai, baik limbah padat maupun cair.
Untuk mencegah agar tidak terjadinya pencemaran air, dalam aktiitas kita dalam memnuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain, tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah skit, sampah/limbah industry secara smbarangan, tidak membuang kadalam sungai, danau ataupun kedalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencari air dilingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makana bagi tanaman air seperti eceng gondok yang dapat menyebabakan terjadinya pencemaran air. Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam berat yang amsuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencemaran karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi-didalam tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah industry. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah industry hendaknya dilakuakan pengolahan sebelum dibuang kelingkungan. Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi.

Selasa, 24 November 2009

LONGSOR KEMBALI LAGI MELANDA TANAH JAWA

Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan tanah seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah atau perpindahan atau pergerakan batuan, massa, tanah secara menurun menuju bagian bawah suatu lereng.. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah grafitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
  • erosi yang disebabka sungai-sungai atau gelomban laut yang menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam
  • lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
  • gempa bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng yang lemah
  • gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
  • getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
  • berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju

Akhir-akhir ini lingkungan kita kurang bersahabat dengan manusia, banyak bencana-bencana alam yang kita hadapi, misalnya becana yang di Sumatra Barat, SituGintung Ditangerang, Di Irian (Papua). Apa yang sebenarnya terjadi ??? Apakah Bumi kita ini sudah tua ??? Sebainya manusia itu haruslah memikirkan hal-hal bencana ini semua, Bumi menginginkan kesadaran manusia dimana manusia telah salah memfamaatkan lingkungannya. Akibat ulah manusia yang tidak pernah berpikir matang-matang sehingga alam (Bumi) kita marah, hingga saat ini bencana masih melanda kita, akhir ini terjadi lagi longso di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tingginya curah hujan di Cianjur selama satu pekan terakhir sempat menyebabkan longsor, seperti di Kecamatan Sukanagara, Cibinong dan Campaka. Hal tersebut membuat puluhan kepala keluarga di Kecamatan Campaka dan Cibeber, mengungsikan anak dan istrinya ke tempat aman. Pasalnya, setiap hujan turun deras ditakutkan longsor terjadi, mengingat tahun lalu longsor sempat menelan harta benda dan 13 orang meninggal dunia tertimbun longsor di dua kecamatan itu.

Bagaimanakah kita cara mencegah longsor ???

Tindakan-tindakan pengamanan yang dapat kita lakukan sebelum bahaya longsor terjadi adalah sebagai berikut :

  • Biasakan melihat-lihat dahulu daerah sekitar tempat tinggal kita dan biasakanlah dengan apa yang telah kita lihat
  • Pelajari tanda-tanda bahaya longsor
  • Membuat peta ungsian untuk keluarga kita sendiri. Buatlah sekurang-kurangnya 2 buah jalur jalan penyelamatan yang berbeda
  • Buatlah juga semacam rencana darurat khusus untuk keluarga kita sendiri. Maka nama, alamat dan nomor telepon masing-masing (jika memungkinkan) haruslah dicatat dan dihafal dengan baik.

Bagaimanakah cara mengenali ciri-ciri terjadinya longsor ???

Kenampakan yang mungkin dapat kita amati sebelum bahaya longsor terjadi yaitu antara lain adanya sumber mata air atau gundukan tanah di dareah tersebut yang sebelumnya belum basah tiba-tiba saja muncu, adanya kenaikan muka tegel di lantai rumah dan pada pondasi bangunan pecahnya saluran air dan fasilitas lain di bawah tanah, miringnya tiang telepon, pohon-pohon, dan miringnya dinding penahan/penompang, tiba-tiba surutnya tinggi muka air anak sungai walaupun hujan masih turun

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah longsor

http:/chitchit-news.com/2009/11/22/16375179

http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/11/22/16375179/warga.daerah.rawan.longsor.mulai.mengungsi

Senin, 23 November 2009

LINGKUNGAN DAN INTERAKSINYA


BANJIR MELANDA DAERAH-DAERAH INDONESIA

Lingkungan merupakan Suatu tempat dimana setiap mahluk Tuhan melakukan kegiatan dan melakukan interaksi satu sama lain dan ilmu yang mempelajari lingkungan adalah Ekologi yaitu ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup sebagai suatu kesatuan dengan lingkungannya.Didalamnya tercakup juga faktor-faktor fisik, biologis, sosioekonomi dan juga politis. Lingkungan kita memiliki sumber daya alam yang sangat banyak baik sumber yang dapat diperbaharui maupung tidak yang sangat banyak peranannya bagi manusia, salah satunya menambah pendapatan devisa Negara kita melalui eksport sector minyak dan gas dll. Hasil alam tersebut memiliki peranan penting sebagai sumber energy dinegara kita maupun didunia, di mana ketersediaannya masih bergantung kepada sumber-sumber yang tidak terbaharukan seperti minyak, gas, dan batu-bara. Sumber-sumber terbaharukan seperti panas bumi, biomasa, air, angin, dan tenaga matahari belum dimanfaatkan secara maksimal. Dengan demikian, pasokan energi domestik akan terancam dengan terancamnya keberlanjutan produksi energi primer yang tidak terbaharukan ini.

Energi dan sumberdaya mineral memiliki dampak lingkungan dalam bentuk polusi dan penipisan sumberdaya alam. Pada proses di mana pertambangan terjadi di tempat-tempat yang ekosistemnya rentan (misalnya pertambangan di wilayah hutan lindung), maka eksploitasi sumberdaya energi dan mineral akan berdampak pada ekosistem tersebut. Dampak lingkungan ini terjadi baik pada saat penambangan (minyak, gas bumi, dan mineral), pengolahannya, pengangkutannya, transformasinya dari energi primer menjadi energi sekunder, serta penggunaannya oleh konsumen di berbagai sektor. Dampak lingkungan dari proses ekstraksi di antaranya adalah masalah tailing, pencemaran hidrokarbon, merkuri, dan bahan beracun dan berbahaya (B3) lainnya di laut dan sungai, serta masalah lainnya.

Rusaknya lingkungan sebenarnya merupakan ulah manusia, manusia tidak dapat mengotrol keiginannya, yang dapat menimbulkan efek yang besar terhadap Global, sebenarnya memang hal itu sudah terjadi di DUNIA saat ini yaitu Pemanasan Global (Global Warming). Kita tidak usah membicarakan jauh mengenai Dunia, sabaiknya kita harus lihat yang terjadi saat ini di Negara kita, terutama di ibukota, samapi saat ini Jakarta masih belum lekas sembuh dari penyakitnya yaitu “Banjir”.


Apakah Yang Menyebapkan Jakarta itu “Banjir” ????

Menurut saya, ya…..karna manusia itu sendiri…, banjir diakibatkan karena membuang sampah dengan sembarangan, pemerintah belum memaximalkan perairan atau tanggul-tanggul didaerah rawan banjir, dan salah satunya akibat pemotongan Hutan dengan sembarangan, banjir tidak hanya dipermasalah dijakarta, banyak didaerah-daerah yang lain, seperti Aceh, Riau, Kalimantah dan daerah Jawa ini. Haruskah kita membiarkan Hal tersebut terjadi ??? sebaiknya ini harus diperhatikan setiap kepala-kepala daerah (yaitu wakil masyarakat) dan bertindak secepatnya, jika banjir terus terjadi otomatis masyarakat kan dilanda oleh penyakit, misalnya TBC, Malaria, Demam Berdarah, dll. Sungai-sungai di perkotaan tercemar oleh limbah industri dan rumah tangga ini akan mebuat masayrakat gampang kena penyakit, semakin tercemar oleh bahan kimia baik dari sampah padat, maupun dari limbah industri, jika ini dibawa arus banjir ke lingkungan masyarakat minimal orang-orang yang terkena banjir akan terkena penyakit, dan akan menciptakan dampak yang menyakitkan bagi Pemerintah. Apa yang seharusnya dilakukan Pemerintah ??? “Menurut saya Pemerintah harus bertindak lebih cepat dan maximal dalam arti pemerintah pusat maupun daerah harus menyediakan anggaran dasar untuk pembangunan jalur aliran pembuangan air kelaut, dan pemerintah harus mengubah tata kota yang rapi, agar tidak menghalangi jalannya air dalam pembuangan, jika tidak… hancur lah Kota kita dihuni banjir sebab banyak di antaranya yang melanggar tata ruang. Setiap hari sekitar 20 persen dari 6.500 ton sampah Jakarta tidak terolah dan justru berakhir di saluran air dan sungai, Ditambah faktor alam akibat pemanasan global, yaitu kenaikan muka air laut, jika antisipasi banjir terus melempem seperti ini, pada 2030 Jakarta terancam tenggelam permanen”.

Selasa, 17 November 2009

ILMU PENGETAHUAN DAN TEHNOLOGI LINGKUNGAN

DEFENISI IPTEK LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN

IPTEK terdiri dari Ilmu, Pengetahuan, dan tehnologi. Ilmu bisa berarti proses memperoleh pengetahuan, atau pengetahuan terorganisasi yang diperoleh lewat proses tersebut. Proses keilmuan adalah cara memperoleh pengetahuan secara sistematis tentang suatu sistem. Perolehan sistematis ini umumnya berupa metode ilmiah, dan sistem tersebut umumnya adalah alam semesta. Dalam pengertian ini, ilmu sering disebut sebagai sains. Jadi, Ilmu adalah Pengetahuan suatu bidang yang disusun secara sistematis (memiliki metode) yang dapat digunakan untuk menerapkan gejala-gejala tertentu diberbagai bidang.

Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang kita ketahui. Pengetahuan merupakan hasil tahu, ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga. Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain, dan yang terakhir Tehnologi.

Tehnologi gabungan dari ilmu (science) dan Rekayasa (egenerig), seseorang yang memiliki imazinasi yang tinggi akan dapat menciptakan sebuah rekayasa yang dapat menciptakan sebuah ilmu dimana ilmu itu akan diproses dengan memiliki metode yang dapat menciptakan sebuah alat tehnologi yang canggih.

Penerapan IPTEK LIngkungan dan Pembangunan

· Penerapan dalam Bidang Pertanian

Dalam Bidang Petanian Tehnologi IPTEK sangat diperlukan misalnya dalam pemakaian Pupuk, Bibit Unggul, Pestisida dll, itu semua merupakan hasil dari IPTEK

· Pengelolaan Limbah

Tehnologi IPTEK telah membantu kita untuk menyelesaikan masalah mengenai limbah, IPTEK berusaha untuk menjadikan Limbah itu bermafaat sedemikian rupa.

· Daur ulang sampah

Salah satu masalah yang dihadapi setiap daerah adalah merupakan masalah sampah, sampah itu sangat merugikan manusia, itu juga karena perbuatan manusia, dalam hal ini tehnologi IPTEK berupaya dalam mengatasi masalah tersebut dengan cara mendaur ulang sampah tersebut.