Selasa, 24 November 2009

LONGSOR KEMBALI LAGI MELANDA TANAH JAWA

Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan tanah seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah atau perpindahan atau pergerakan batuan, massa, tanah secara menurun menuju bagian bawah suatu lereng.. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah grafitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
  • erosi yang disebabka sungai-sungai atau gelomban laut yang menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam
  • lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
  • gempa bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng yang lemah
  • gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
  • getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
  • berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju

Akhir-akhir ini lingkungan kita kurang bersahabat dengan manusia, banyak bencana-bencana alam yang kita hadapi, misalnya becana yang di Sumatra Barat, SituGintung Ditangerang, Di Irian (Papua). Apa yang sebenarnya terjadi ??? Apakah Bumi kita ini sudah tua ??? Sebainya manusia itu haruslah memikirkan hal-hal bencana ini semua, Bumi menginginkan kesadaran manusia dimana manusia telah salah memfamaatkan lingkungannya. Akibat ulah manusia yang tidak pernah berpikir matang-matang sehingga alam (Bumi) kita marah, hingga saat ini bencana masih melanda kita, akhir ini terjadi lagi longso di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tingginya curah hujan di Cianjur selama satu pekan terakhir sempat menyebabkan longsor, seperti di Kecamatan Sukanagara, Cibinong dan Campaka. Hal tersebut membuat puluhan kepala keluarga di Kecamatan Campaka dan Cibeber, mengungsikan anak dan istrinya ke tempat aman. Pasalnya, setiap hujan turun deras ditakutkan longsor terjadi, mengingat tahun lalu longsor sempat menelan harta benda dan 13 orang meninggal dunia tertimbun longsor di dua kecamatan itu.

Bagaimanakah kita cara mencegah longsor ???

Tindakan-tindakan pengamanan yang dapat kita lakukan sebelum bahaya longsor terjadi adalah sebagai berikut :

  • Biasakan melihat-lihat dahulu daerah sekitar tempat tinggal kita dan biasakanlah dengan apa yang telah kita lihat
  • Pelajari tanda-tanda bahaya longsor
  • Membuat peta ungsian untuk keluarga kita sendiri. Buatlah sekurang-kurangnya 2 buah jalur jalan penyelamatan yang berbeda
  • Buatlah juga semacam rencana darurat khusus untuk keluarga kita sendiri. Maka nama, alamat dan nomor telepon masing-masing (jika memungkinkan) haruslah dicatat dan dihafal dengan baik.

Bagaimanakah cara mengenali ciri-ciri terjadinya longsor ???

Kenampakan yang mungkin dapat kita amati sebelum bahaya longsor terjadi yaitu antara lain adanya sumber mata air atau gundukan tanah di dareah tersebut yang sebelumnya belum basah tiba-tiba saja muncu, adanya kenaikan muka tegel di lantai rumah dan pada pondasi bangunan pecahnya saluran air dan fasilitas lain di bawah tanah, miringnya tiang telepon, pohon-pohon, dan miringnya dinding penahan/penompang, tiba-tiba surutnya tinggi muka air anak sungai walaupun hujan masih turun

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah longsor

http:/chitchit-news.com/2009/11/22/16375179

http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/11/22/16375179/warga.daerah.rawan.longsor.mulai.mengungsi

Senin, 23 November 2009

LINGKUNGAN DAN INTERAKSINYA


BANJIR MELANDA DAERAH-DAERAH INDONESIA

Lingkungan merupakan Suatu tempat dimana setiap mahluk Tuhan melakukan kegiatan dan melakukan interaksi satu sama lain dan ilmu yang mempelajari lingkungan adalah Ekologi yaitu ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup sebagai suatu kesatuan dengan lingkungannya.Didalamnya tercakup juga faktor-faktor fisik, biologis, sosioekonomi dan juga politis. Lingkungan kita memiliki sumber daya alam yang sangat banyak baik sumber yang dapat diperbaharui maupung tidak yang sangat banyak peranannya bagi manusia, salah satunya menambah pendapatan devisa Negara kita melalui eksport sector minyak dan gas dll. Hasil alam tersebut memiliki peranan penting sebagai sumber energy dinegara kita maupun didunia, di mana ketersediaannya masih bergantung kepada sumber-sumber yang tidak terbaharukan seperti minyak, gas, dan batu-bara. Sumber-sumber terbaharukan seperti panas bumi, biomasa, air, angin, dan tenaga matahari belum dimanfaatkan secara maksimal. Dengan demikian, pasokan energi domestik akan terancam dengan terancamnya keberlanjutan produksi energi primer yang tidak terbaharukan ini.

Energi dan sumberdaya mineral memiliki dampak lingkungan dalam bentuk polusi dan penipisan sumberdaya alam. Pada proses di mana pertambangan terjadi di tempat-tempat yang ekosistemnya rentan (misalnya pertambangan di wilayah hutan lindung), maka eksploitasi sumberdaya energi dan mineral akan berdampak pada ekosistem tersebut. Dampak lingkungan ini terjadi baik pada saat penambangan (minyak, gas bumi, dan mineral), pengolahannya, pengangkutannya, transformasinya dari energi primer menjadi energi sekunder, serta penggunaannya oleh konsumen di berbagai sektor. Dampak lingkungan dari proses ekstraksi di antaranya adalah masalah tailing, pencemaran hidrokarbon, merkuri, dan bahan beracun dan berbahaya (B3) lainnya di laut dan sungai, serta masalah lainnya.

Rusaknya lingkungan sebenarnya merupakan ulah manusia, manusia tidak dapat mengotrol keiginannya, yang dapat menimbulkan efek yang besar terhadap Global, sebenarnya memang hal itu sudah terjadi di DUNIA saat ini yaitu Pemanasan Global (Global Warming). Kita tidak usah membicarakan jauh mengenai Dunia, sabaiknya kita harus lihat yang terjadi saat ini di Negara kita, terutama di ibukota, samapi saat ini Jakarta masih belum lekas sembuh dari penyakitnya yaitu “Banjir”.


Apakah Yang Menyebapkan Jakarta itu “Banjir” ????

Menurut saya, ya…..karna manusia itu sendiri…, banjir diakibatkan karena membuang sampah dengan sembarangan, pemerintah belum memaximalkan perairan atau tanggul-tanggul didaerah rawan banjir, dan salah satunya akibat pemotongan Hutan dengan sembarangan, banjir tidak hanya dipermasalah dijakarta, banyak didaerah-daerah yang lain, seperti Aceh, Riau, Kalimantah dan daerah Jawa ini. Haruskah kita membiarkan Hal tersebut terjadi ??? sebaiknya ini harus diperhatikan setiap kepala-kepala daerah (yaitu wakil masyarakat) dan bertindak secepatnya, jika banjir terus terjadi otomatis masyarakat kan dilanda oleh penyakit, misalnya TBC, Malaria, Demam Berdarah, dll. Sungai-sungai di perkotaan tercemar oleh limbah industri dan rumah tangga ini akan mebuat masayrakat gampang kena penyakit, semakin tercemar oleh bahan kimia baik dari sampah padat, maupun dari limbah industri, jika ini dibawa arus banjir ke lingkungan masyarakat minimal orang-orang yang terkena banjir akan terkena penyakit, dan akan menciptakan dampak yang menyakitkan bagi Pemerintah. Apa yang seharusnya dilakukan Pemerintah ??? “Menurut saya Pemerintah harus bertindak lebih cepat dan maximal dalam arti pemerintah pusat maupun daerah harus menyediakan anggaran dasar untuk pembangunan jalur aliran pembuangan air kelaut, dan pemerintah harus mengubah tata kota yang rapi, agar tidak menghalangi jalannya air dalam pembuangan, jika tidak… hancur lah Kota kita dihuni banjir sebab banyak di antaranya yang melanggar tata ruang. Setiap hari sekitar 20 persen dari 6.500 ton sampah Jakarta tidak terolah dan justru berakhir di saluran air dan sungai, Ditambah faktor alam akibat pemanasan global, yaitu kenaikan muka air laut, jika antisipasi banjir terus melempem seperti ini, pada 2030 Jakarta terancam tenggelam permanen”.

Selasa, 17 November 2009

ILMU PENGETAHUAN DAN TEHNOLOGI LINGKUNGAN

DEFENISI IPTEK LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN

IPTEK terdiri dari Ilmu, Pengetahuan, dan tehnologi. Ilmu bisa berarti proses memperoleh pengetahuan, atau pengetahuan terorganisasi yang diperoleh lewat proses tersebut. Proses keilmuan adalah cara memperoleh pengetahuan secara sistematis tentang suatu sistem. Perolehan sistematis ini umumnya berupa metode ilmiah, dan sistem tersebut umumnya adalah alam semesta. Dalam pengertian ini, ilmu sering disebut sebagai sains. Jadi, Ilmu adalah Pengetahuan suatu bidang yang disusun secara sistematis (memiliki metode) yang dapat digunakan untuk menerapkan gejala-gejala tertentu diberbagai bidang.

Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang kita ketahui. Pengetahuan merupakan hasil tahu, ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga. Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain, dan yang terakhir Tehnologi.

Tehnologi gabungan dari ilmu (science) dan Rekayasa (egenerig), seseorang yang memiliki imazinasi yang tinggi akan dapat menciptakan sebuah rekayasa yang dapat menciptakan sebuah ilmu dimana ilmu itu akan diproses dengan memiliki metode yang dapat menciptakan sebuah alat tehnologi yang canggih.

Penerapan IPTEK LIngkungan dan Pembangunan

· Penerapan dalam Bidang Pertanian

Dalam Bidang Petanian Tehnologi IPTEK sangat diperlukan misalnya dalam pemakaian Pupuk, Bibit Unggul, Pestisida dll, itu semua merupakan hasil dari IPTEK

· Pengelolaan Limbah

Tehnologi IPTEK telah membantu kita untuk menyelesaikan masalah mengenai limbah, IPTEK berusaha untuk menjadikan Limbah itu bermafaat sedemikian rupa.

· Daur ulang sampah

Salah satu masalah yang dihadapi setiap daerah adalah merupakan masalah sampah, sampah itu sangat merugikan manusia, itu juga karena perbuatan manusia, dalam hal ini tehnologi IPTEK berupaya dalam mengatasi masalah tersebut dengan cara mendaur ulang sampah tersebut.