Jumat, 26 Februari 2010

Kebudayaan Asli Daerahku


Sistem kekerabatan orang Batak menempatkan posisi seseorang secara pasti sejak dilahirkan hingga meninggal dalam 3 posisi yang disebut dalihan na tolu (bahasa Toba), di Simalungun disebut tolu sahundulan. Dalihan dapat diterjemahkan sebagai “tungku” dan “hundulan” sebagai “posisi duduk”. Keduanya mengandung arti yang sama : 3 posisi penting dalam kekerabatan orang Batak, yaitu :

1. Hula-hula atau tondong yaitu kelompok orang-orang yang posisinya “diatas”, yaitu keluarga marga pihak istri sehingga disebut somba marhula hula yang berarti harus hormat kepada keluarga pihak istri akan memperoleh keselamatan dan kesejahteraan.

2. Dongan tubu atau sanina: yaitu kelompok orang-orang yang posisinya “sejajar” yaitu : teman/saudara semarga sehingga disebut “manat mardongan tubu”, artinya menjaga persaudaraan agar terhindar dari perseteruan.

3. Boru: yaitu kelompok orang – orang yang posisinya “dibawah” yaitu saudara perempuan kita dan pihak marga suami, keluarga perempuan pihak ayah. Sehingga dalam

kehidupan sehari-hari disebut elek marboru artinya agar selalu saling mengasihi supaya mendapat berkat. Dalihan Na Tolu bukanlah kasta karena setiap orang Batak memiliki ketiga posisi tersebut: ada saatnya menjadi hula-hula/tondong, ada saatnya menempati posisi Dongan Tubu/Sanina dan ada saatnya menjadi boru. Dengan Dalihan Na Tolu, adapt Batak tidak memandang posisi seseorang berdasarkan pangkat, harta atau status seseorang. Dalam sebuah acara adat, seorang gubernur harus siap bekerja mencuci piring atau memasak untuk melayani keluarga pihak istri yang kebetulan seorang camat. Itulah realitas kehidupan orang Batak yang sesungguhnya. Lebih tepat dikatakan bahwa Dalihan Na Tolu merupakan system demokrasi orang Batak karena sesungguhnya mengandung nilai-nilai yang universal.

Kebudayaan adat batak sangatlah banyak, terutama bagia “MARGA”

Silsilah atau Tarombo merupakan suatu hal yang sangat penting bagi orang Batak. Bagi mereka yang tidak mengetahui silsilahnya akan dianggap sebagai orang Batak kesasar (nalilu). Orang Batak khusunya kaum laki-laki diwajibkan mengetahui silsilahnya minimal nenek moyangnya yang menurunkan marganya dan teman semarganya (dongan tubu). Hal ini diperlukan agar mengetahui letak kekerabatannya (partuturanna) dalam suatu klan atau marga. Marga atau nama keluarga adalah bagian nama yang merupakan pertanda dari keluarga mana ia berasal. Marga lazim ada di banyak kebudayaan di dunia. Nama marga pada kebudayaan Barat dan kebudayaan-kebudayaan yang terpengaruh budaya Barat (yang lebih menonjolkan individu) umumnya terletak di belakang, oleh karena itu disebut pula nama belakang. Kebalikannya, budaya Tionghoa dan Asia Timur lainnya menaruh nama marga di depan karena yang ditonjolkan adalah keluarga, individu dinomorduakan setelah keluarga. Ada pula kebudayaan-kebudayaan yang dulunya tidak menggunakan marga, misalnya suku Jawa di Indonesia, meski saat ini banyak yang sudah mengadopsi nama keluarga. Msih banyak kebudayaan Batak seperti Rumah Batak, SENI arsitektur rumah Batak mempunyai corak tertentu, bentuk dan ukir-ukirannya. Rumah batk yang memakai ukir-ukiran tradisional disebut Rumah Gorga.

Biasanya tiang dan dinding rumah batak yang terbuat dari papan atau kayu tersebut diberi ukir-ukiran bermacam motif dan gambar yg unik. Warna yang biasa dipakai untuk ukir-ukiran tersebut terdiri dari 3 warna dasar yaitu putih, hitam dan merah yang disebut ‘bonang manalu’. Warna tersebut mengandung arti: kebijakan, kesucian dan kekuatan. Gambar dan motif-motif tersebut mempunyai makna tersendiri, lukisan binatang sering terlihat pada ukiran ruma gorga, salah satunya ialah gambar cicak(boraspati) atau kerbau yang melambangkan kesuburan tanah. Relief gorga pada rumah batak mempunyai arti-arti khusus, seorang pelukis ukir-ukiran yang biasa disebut ‘panggorga’, biasanya sebelum membuat ukiran bertanya dahulu kepada si empunya rumah tentang hasrat dan keinginannya. Setelah mendapatkan apa yg diinginkan si tuan rumah barulah panggorga memulai membuat motif dan gambar yang mempunyai arti dan makna khusus antara lain:

Gorga patung ulu ni horbo martanduk; menggambarkan pengharapan habaoaon yaitu harajaon dengan pengertian tanggung jawab. Gorga susu (tarus wanita); menggambarkan pengharapan soripada hangoluon yaitu kehidupan yang bersumber dari ibu. Gorga boraspati (cicak); menggambarkan pengharapan hadumaon yaitu sejahtera seisi rumah, aman dan damai. Gorga ulupaung; gambaran paneon yaitu pelindung agar seisi rumah sehat sehat jasmani dan pengharapan penghambat aji-ajian (niat jahat orang lain). Gorga tompi; gambaran pengharapan manompi anak dohot boru yaitu agar anak-anak turunan penghuni rumah tidak sakit-sakitan dan jangan ada yang meninggal sampai saur matua. Gorga liat; gambaran pengharapan agar seisi rumah marsangap dohot martua yaitu mulia dan berketurunan. Gorga ture-ture; gambaran pengharapan pantun yaitu semua seisi rumah tekun penuh sopan santun. Gorga sitindangi; gambaran pengharapan kejujuran yaitu berpegang pada adat dan hukum. Gorga pandingdingan; gambaran pengharapan sae soada mara yaitu jauh dari mara bahaya. Gorga jolo; gambaran hasadaon yaitu agar seisi rumah tetap bersatu, damain. Gorga ngingi; menggambarkan pengharapan mangalo na so hasea yaitu menentang segala yang tidak bermanfaat. Gorga siopat suhi; gambaran pengharapan adat suhi ni ampang na opat yaitu adat kekerabatan yaitu bahwa dengan ’suhi ni ampang na opat’, dalam fungsi kekerabatan utama DNT(Dalihan Natolu). Gorga Bintang; gambaran pengharapan sinta-sinta yaitu agar sejahtera anak dan boru. Gorga gaja dompak; menggambarkan pengharapan margogo mandopang musu yaitu kekuatan melawan segala bathil. Gorga silindu ni pahu; gambaran pengharapan hadumaon na so mansohot yaitu kesejahteraan terus menerus. Gorga manuk; gambaran pengharapan panungguli yaitu agar anak-anak dari kejauhan tetap ingat akan keluarga di bona pasogit. Gorga hujur ;menggambarkan pengharapan hamonangan yaitu monang maralo musu, talu maralo dongan yang maksudnya agar semua penghuni menang terhadap segala kezaliman tetapi megalah untuk kebaikan.

Globalisasi dan Pengaruh Kehidupan Masyarakat Indonesia

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.

Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri . Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Pengaruh-pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Ada juga pengaruhnya terhadap kalangan anak remaja, Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang. . Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan kepribadiannya. Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone. Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka

Mengapa aku harus bangga sebagai bangsa Indonesia ???


Bangsa Indonesita tebentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang sejak dari jaman kerajaan-kerajaan dulu sampai datangnya bangsa lain yang menjajah serta menguasai bangsa indonesia. Beratus-ratus tahun bangsa Indonesia dalam perjalanan hidupnya berjuang untuk menemukan jati dirinya sebagai suatu bangsa yang merdeka, mandiri serta memiliki suatu prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup Indonesia. Dalam hidup berbangsa dan bernegara terutama dalam saat-saat seperti ini bangsa kita haruslah memiliki misi dan visi serta pandangan hidup yang kuat agar tidak terombang-ambing ditengah masyarakat internasional. Dengan kata lain seharusnya pemimpin-pemimpin Indonesia harus memiliki rasa nasionalisme serta rasa kebangsaan yang kuat. Hal ini dapat terlaksana bukan melalui suatu kekuasaan melainkan suatu kesadaran berbangsa dan bernegara yang memperhatikan rakyatnya.

Dan mengapa saya harus bangga sebagai bangsa Indonesia ????

Cukup simple aja….saya lahir di indosesia, saya salah satu keturunan orang Indonesia, saya harus bangga sebagai bangsa Indonesia, walaupun saat ini Indonesia memiliki berbagai masalah. Saya sangat bangga dengan Indonesia, Indonesia berbeda dengan bangsa-bangsa lain, bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada suatu asas cultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Indonesia hidup dengan berasaskan Pancasila, dimana nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dengan nilai-nilai Pancasila dan bukanlah hanya merupakan suatu hasil konseptual sesorang saja melainkan merupakan suatu hasil karya besar bangsa Indonesia, yang diangkat dari nilai-nilai cultural yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Bukan hanya itu saja , Kita lihat dari sumber daya alam, Indonesia memiliki alam yang sangat indah, pantai-pantai yang sangat indah….apa lagi yang kurang dimiliki ibangsa kita ini ??? Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Kalau bukan kita yang menjunjung bangsa kita ini, siapa lagi yang akan dan bisa membanggakannya. Seluruh pencapaian prestasi bangsa indonesia , baik yang terburuk sekalipun maupun yang terbaik, haruslah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan berbangsa yaitu bangsa Indonesia yang harus kita terima dengan lapang dada. Apapun prestasi bangsa ini kita harus tetaplah bangga. Memang akhir-akhir ini bangsa kita banyak sekali prestasi kurang baik. Bangsa kita mengalami berbagai bencana dimana-mana dan yang paling parahnya masih banyak para pemimpin Negara kita ini melakuan kebiasaan yang merugikan rakyatnya yaitu KORUPSI , Namun semua itu harus menjadi pelajaran berharga bagi seluruh elemen bangsa kita ini untuk terus memperbaikinya. Bangsa Indonesia adalah bangsa besar dan bisa kita banggakan, tentunya dengan memberikan yang terbaik buat bangsa kita ini. Memang tidak mudah mejadikan Negara kita ini untuk maju, tetapi dengan keadaan seperti saat ini kita harus tetap bangga sebagai bangsa Indonesia merdeka…….